Once upon a time there was a lady who kept several dogs. The lady was
so humble. Beside that, she can accept whatever a thing is as it is
and likes to surrender. Her husband was very lucky to have a wife like
her.
She likes in a helpless state that could only surrender.
Maybe because it's the nature of Javanese tribe. To feel completely
helpless and surrender, she likes to ask her husband to tie her hands,
feet and neck. After that she also wants the ropes that tie her hands,
feet and neck to be controled by each of her dogs.
She even
likes to imitate the behaviour of her dogs by eating and drinking from
dog drinking and eating place to feel how to be a pet. She also likes to
bark like a dog "guk, guk, guk !". Before she drinks or eats, she
pretends that her dog says "Please drink, Madam !" or "Please eat,
Madam !". Then she barks, "guk, guk , guk !"
Her husband feels
sorry and concerned about her behaviour. But he can do nothing. Because
her wife feels happy with her behaviour.
Bahasa Indonesia
Sekali
waktu ada seorang wanita yang memelihara beberapa anjing. Wanita itu
begitu rendah hati. Selain itu, dia bisa menerima apa pun seperti apa
adanya dan suka pasrah. Suaminya sangat beruntung memiliki istri seperti
dia.
Ia suka berada dalam keadaan yang tidak berdaya sehingga
hanya dapat pasrah menyerah. Mungkin karena itu sifat suku Jawa. Untuk
merasakan benar-benar tak berdaya dan pasrah, dia suka meminta suaminya
untuk mengikat tangan, kaki dan lehernya. Setelah itu ia juga ingin
tali yang mengikat tangan, kaki dan lehernya untuk dikontrol oleh setiap
anjing.
Dia bahkan suka meniru perilaku anjing dengan makan dan
minum dari tempat makan dan minum anjing untuk merasakan bagaimana
rasanya menjadi peliharaan. Dia juga suka menyalak seperti anjing "guk,
guk, guk!". Sebelum ia minum atau makan, dia berpura-pura bahwa
anjingnya mengatakan "Silahkan minum, Nyonya !" atau "Silahkan makan,
Nyonya!". Kemudian dia menyalak, "guk, guk, guk!"
Suaminya merasa
kasihan dan prihatin tentang perilakunya. Tapi tidak dia bisa melakukan
apa-apa. Karena istrinya merasa bahagia dengan perilakunya.
Sabtu, 25 Januari 2014
A lady and her pets
Label:
BDSM
,
bondage
,
jarik
,
kain batik
,
kain kebaya
,
kain panjang
,
kain wiron
,
kebaya
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar