Tapi pada intinya adalah suatu hobby, perilaku atau bagi orang awam yang tidak menyukainya bisa menganggapnya sebagai suatu kelainan. Yaitu kelainan atau perilaku dalam melakukan hubungan sexual atau dalam memenuhi kesenangan yang kearah sexual dengan seorang entah wanita atau prianya atau bisa juga homo atau lesbi bertindak sebagai submissive dan pihak yang lain bertindak sebagai dominant.
Submissive hampir sama dengan budak / slave akan selalu patuh pada pasangannya. Dominant atau master bersifat mendominasi pasangannya dan sebagai prakteknya bisa menjurus ke arah perlakuan yang tidak lazim atau bahkan sadis.
Biasanya untuk pasangan atau 2 orang yang mempunyai rhubungan intim, seorang selalu berperan sebagai submissive dan yang lain berperan sebagai dominant.
Dalam pelaksanaannya si submissive selalu dibondage (diperbudak ) yang dalam visualisasinya si submissive selalu diberi hambatan yang bersifat mengungkung atau membatasi dengan sangat ketat baik dalam hal pakaian seperti korset yang dipakai dengan sangat ketat, sepatu higheels dengan ketinggian tungkak / sol yang sedemikian tingginya sehingga kaki yang memakainya hampir membentuk sudut 90 derajat dengan tanah atau sampai ke alat-alat bantu seperti tali, rantai dan borgol bahkan sampai alat-alat khusus yang memang diciptakan untuk keperluan itu.
Salah satu posisi yang sangat terkenal dalam BDSM adalah hogtie yaitu posisi dimana kedua tangan submissive diikat kebelakang menurun mendekati kaki yang juga diikat dan dalam posisi naik mendekati pantat. Selain itu posisi tangan diikat kebelakang pada sebuah tiang serta masih banyak posisi-posisi lainnya.
Perlakuan yang tidak lazim atau sadis dapat berupa menggelitiki si submissive yang di bondage, memukul, mencambuk, menjepit bagian tubuh tertentu dengan jepitan dan lain sebagainya.
Penyebab dari ini ditengarai karena trauma. Seseorang yang di masa kecilnya diperlakukan dengan disiplin yang ketat dan keras serta menjurus ke fisik oleh orang tuanya bisa jadi di masa dewasanya akan menyukai BDSM dan bertindak sebagai dominant.
Bagi orang yang berperilaku sexual yang normal bisa jadi ngeri atau malah jijik dengan cara-cara seperti BDSM. Karena dalam pikiran orang yang berperilaku sexual yang normal bukankah tujuan berhubungan antara pasangan adalah untuk menjalin suatu hubungan yang semakin intim dan mesra yang merupakan perwujudan dari cinta dan kasih ? Dan apakah dengan cara-cara seperti ini hubungan antara pasangan bisa semakin mesra ?
Tidak ada komentar :
Posting Komentar