Ingat iklan film Fuji yang antara lain berkata : lebih indah dari warna aslinya ? Kelihatannya akhir-akhir ini apa-apa yang ada didunia ini yang indah-indah kelihatannya ternyata bukan yang aslinya. Sebetulnya sudah dari dulu hal yang demikian berlaku. Kita sebagai warganegara Indonesia yang beragama meyakini kalau apa-apa yang ada di dunia ini sekalipun indah ternyata bersifat semu dan sementara.
Apa-apa yang kurang baik dapat ditutup-tutupi sehingga bisa terlihat baik bahkan sempurna, apalagi dengan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Bukan hanya body mobil yang habis kecelakaan yang dapat dipermak di bengkel hingga kelihatan seperti baru lagi. Tapi wajah yang cacatpun dapat ditutupi dengan makeup. Kalaupun masih kurang puas bisa operasi plastik. Jangankan hanya wajah, kelamin yang tidak cocokpun ( … ups ) juga bisa dioperasi hingga yang bersangkutan bisa merasa cocok dengan alatnya. Di bidang ekonomi keuangan, usaha melipat gandakan uang dengan kedok investasi yang menggiurkan banyak orang sehingga menjadi korban ujung-ujungnya pun ternyata juga semu.
Begitupun dengan saya. Saya sebagai diri saya yang asli ( mungkin ) sungguh tidak menarik bagi lawan jenis saya. Saya akui sendiri bahwa postur badan saya tidak atau kurang mendukung saya dalam mencari pasangan. Saya jadi kuper.
Kebetulan saya mempunyai kebiasaan yang juga kelainan seperti yang terlihat di situs ini. Kemudian sekedar iseng saya membuka account di facebook, setelah mengetahui bahwa ternyata banyak orang-orang yang mempunyai kelainan seperti saya. Saya sekedar ingin berbagi dengan sesama yang juga senasib dengan saya. Tapi lama kelamaan saya setengahnya jadi tertantang untuk tampil lebih baik, bahkan kalau mungkin sesempurna mungkin dengan identitas saya yang seperti sekarang ini. Identitas saya yang kedua, yang baru dan yang semu tentu saja. Dan hasilnya ternyata seperti iklan fllm Fuji yang lebih indah dari warna aslinya.
Awal-awalnya saya hanya berani upload foto dari leher ke bawah. Itupun sudah mengundang pujian entah cuma bercanda atau serius. Kemudian make up saya perbaiki sedikit demi sedikit. Baru setelah itu saya berani upload foto saya sampai ke wajah. Dan semakin banyak orang-orang yang meminta saya menjadi teman mereka. Sebagian dari mereka malah kelihatan berhasrat pada saya ( maaf ). Jadi sewaktu saya menjadi diri saya yang asli sejati, tidak banyak atau bahkan mungkin tidak ada yang mengagumi saya, tapi begitu saya menjadi diri saya yang lain hasilnya seperti berbanding terbalik.
Ternyata bagi saya selama di dunia ini, yang semu, maya, imaginer, virtual ternyata lebih baik , lebih indah daripada yang aslinya. Tapi mungkin memang yang maya itu lebih baik daripada yang nyata. Bukankan maya, Luna Maya itu indah. Tapi nyata, Nyoto, Pak Gatot Sunyoto masak indah ? Kalau ganteng mungkin.