tJeSiLC_vQ4EjbqutLiN10g1b3k

Rabu, 26 Oktober 2011

Mabuk kepayang ala Bollywood


Anda tentu tahu ciri-ciri film India. Nyanyi dan menari, menangis dan tertawa, ceritanya membuai dan lagu-lagunya mendayu-dayu. Durasinya panjang. Betul-betul memabukkan.
Barusan saya mendapat teman cowok dari India di internet. Tidak mengira ternyata dia betul-betul tipikal seperti aktor yang di film-film India, perayu. Baru saja kenal dia sudah bilang cinta pada saya. Katanya saya cantik. Padahal kami baru saja bertemu. Itupun hanya lewat internet. Perkataan itu tidak diucapkan hanya sekali dua saja, tapi berulang-ulang. Tidak itu saja, ia pun mengobral ciuman. Katanya ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Lalu ia bertanya balik apakah saya mencintainya dan meminta saya mengomentari fotonya. Saya jawab wajahnya seperti bintang film Bollywood. Sedangkan soal cinta sayapun menjawab realistis, bagaimana bisa saya mencintainya. Bukankah kita baru saja bertemu di internet. Saya belum mengenal anda secara mendalam. Diapun menjawab tidak apa-apa. Yang penting saya tahu dia mencintai saya. Sayapun mulai terbawa suasana.
Diapun mengajak saya untuk main webcam, tapi saya tolak karena waktu itu ditempat saya online tidak ada webcamnya. Saya juga menjelaskan bahwa foto-foto saya terlihat cantik karena makeup yang tebal. Dia menjawab kalau dirumah ada webcam apakah saya mau main webcam sampai larut malam, saya jawab kalau dirumah saya tidak biasa internetan sampai larut malam. Dan diapun mengerti.
Chatpun berlanjut.Saya bilang kalau saya punya keinginan pakai sari, tapi tidak tahu caranya. Dia bilang akan memakaikannya pada saya. Karena saya masih bertanya terus, maka diapun menerangkan dengan terperinci. Dimulai dengan bra dan panty, kemudian ditutup dengan blouse dan bawahan, baru kemudian pakai sarinya. Katanya dia malu untuk menjelaskan ini.
Malamnya ketika saya membuka facebook saya dan bilang kalau saya mau tidur,  dia memohon-mohon supaya saya tetap online  sebentar lagi.
Kemudian besoknya ketika kami chating lagi, saya tanya bagaimana cuaca di sana. Dia bilang cuacanya dingin. Sayapun menjawab dengan romantis seandainya saya ada disana untuk menghangatkannya.  Kemudian setelah berbicara tentang hal-hal lain  dia menjadi semakin menggebu-gebu. Katanya ia sudah menunjukkan foto-foto saya kepada ibunya dan bilang kepada ibunya kalau saya adalah teman wanitanya. Dia juga bilang kalau ibunya tidak keberatan. Wah bisa gawat juga kalau sudah sampai tahap ini. Bahkan dia bilang mau pergi ke tempat tinggal saya walaupun jarak tempat tinggal kami berjauhan dan berbeda negara. Sekali lagi dia menanyakan apakah saya mencintai dia dan mau menerima dia jika dia datang ke tempat saya. Karena saya merasa selalu dirayu, maka saya tanya apakah ia selalu merayu teman wanitanya. Apakah saya ini menggemaskan baginya.
Sampai pada tahap ini saya jadi bingung jangan-jangan dia mengira kalau saya wanita sejati. Sedemikian bingungnya saya sampai kemudian chat dengan teman fb saya yang lain untuk minta pendapatnya. Tapi kemudian dia mendahului dengan mengatakan bahwa dia sudah tahu kalau saya gay ( menurut istilah dia ). Maka saya jawab, kalau saya jadi lega. Karena dia sudah tahu keadaan yang sebenarnya. Kemudian saya tanya apakah dari awal dia sudah tahu soal itu. Dia menjawab kalau awalnya dia mengira saya wanita sejati, kemudian dia menambahkan saya sebagai temannya. Baru kemudian setelah mengamat-amati foto-foto saya, akhirnya dia tahu kalau saya gay . Tapi dia sudah terlanjur jatuh cinta pada saya.
Tiba-tiba dia bilang bahwa dia tahu kalau saya tidak mencintainya. Diapun seperti mengucapkan kata-kata perpisahan. Kalau saya menolaknya, dia tidak akan chat atau mengirim pesan lagi ke saya dan tidak akan mengganggu saya lagi. Katanya ia mengucapkan ini dengan menitikkan air mata. Sayapun menghiburnya, karena saya memang tidak keberatan berteman dengan dia. Saya jawab,jangan sedih. Saya tidak menolaknya. Saya tidak keberatan menjadi temannya atau teman dekatnya atau teman wanitanya. Setelah jeda sebentar, barulah ia menjawab tidak keberatan dengan itu. Katanya lagi yang penting dia menyukai saya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar