tJeSiLC_vQ4EjbqutLiN10g1b3k

Jumat, 27 April 2012

Prisoner Of Your Imagination



English

Fiction is a complement to crossdressing. Many of my friends like it. I know because I am a member of some groups and  forums.   One of my friends has his opinion on fiction like he wrote in his posting. Fiction especially  for them who like it can beautify their imagination, fantasy and illusion about crossdressing. For some parts that they can not fulfil, they can use fiction to fulfil what they want to do but they can not do. Fiction can become an addiction. But I have a different view and opinion about fiction.

When I was a child  I used to imagine a female dressed in a dress that I like. Traditional Javanese custom. I imagined her  tortured and had to be careful when moving. That fantasy really turned me on.  Then when I  became a teenager, I replaced her with myself and imagined me dressing in traditional Javanese custom and became tortured and had to be careful when moving. My fiction then became developed and varied. I also  imagined myself doing defiant behaviour that called BDSM while doing crossdressing in that custom.

Those things that I told above I did it without using internet to seek articles about it. But when I became adult and can access internet, I almost never seek articles about it. Only sometimes I read the experiences of someone did crossdressing. But when I think it's too far from reality I usually don't like it and I am not interested. I prefer to read about experiences of crossdressers did crossdressing and the discussion about that topics. The negative and maybe the positive aspects of crossdressing. The possibility of retiring from crossdressing. Even crossdressing when we looked from our beliefs aspect.

When I was active in a forum, a member posted about a fiction. His posting got so many praise. I also read his posting, but after I've  done. I am not interested. The next time when she posted another article, I didn't read it. And so the next time until several times.

The other time when a member posted an article where he admitted he just made up, not reality, I commented how can he feel so excited when it's only a fiction. Then he replied that he could feel so involved in his fiction. His fiction seemed to become real for her.

Recently I have a different imagination, illusion,  fantasy or fiction. Not about me doing crossdressing and doing intimate relationship with a male or a female. But how if I get a couple or  a life couple who is a male and I become his girl or his wife ? But rather than continue to think and imagine the pleasant things about it,  I do not  even think about it any further. In my thought, I realize that thing is very difficult happens to me. The probability is too small


Bahasa Indonesia

Fiksi merupakan pelengkap untuk crossdressing. Banyak teman saya menyukainya. Saya tahu karena saya adalah anggota dari beberapa kelompok dan forum. Salah satu teman saya memiliki pendapatnya pada fiksi seperti ia tulis dalam postingnya. Fiksi terutama bagi mereka yang seperti itu bisa mempercantik imajinasi mereka, fantasi dan ilusi tentang crossdressing. Untuk beberapa bagian yang mereka tidak dapat penuhi, mereka dapat menggunakan fiksi untuk memenuhi apa yang ingin mereka lakukan tetapi tidak bisa mereka lakukan. Fiksi dapat menjadi sebuah kecanduan. Tapi saya memiliki pandangan dan pendapat berbeda tentang fiksi.

Ketika saya masih kecil saya sering membayangkan perempuan mengenakan gaun yang saya suka. Custom tradisional Jawa. Saya membayangkan dia tersiksa dan harus berhati-hati saat bergerak. Fantasi yang benar-benar bisa merangsang saya. Lalu ketika saya menjadi seorang remaja, saya mengganti dia dengan diriku sendiri dan membayangkan saya berpakaian tradisional Jawa dan menjadi tersiksa dan harus berhati-hati saat bergerak. Fiksi saya kemudian menjadi berkembang dan bervariasi. Saya juga membayangkan diriku melakukan perilaku menyimpang yang disebut BDSM saat melakukan crossdressing dengan custom itu.

Semua yang saya katakan di atas saya lakukan tanpa menggunakan internet untuk mencari artikel tentang hal itu. Sekarang sesudah saya menjadi dewasa dan dapat mengakses internet, saya hampir tidak pernah mencari artikel tentang hal itu. Hanya kadang-kadang saya membaca pengalaman seseorang melakukan crossdressing. Tapi ketika saya pikir itu terlalu jauh dari kenyataan saya biasanya tidak suka dan saya tidak tertarik. Saya lebih suka membaca tentang pengalaman crossdresser waktu crossdressing dan diskusi tentang topik itu. Aspek negatif dan mungkin positif dari crossdressing. Kemungkinan pensiun dari crossdressing. Bahkan crossdressing ketika kita lihat dari aspek keyakinan kita.

Ketika saya masih aktif di forum, seorang anggota memposting tentang sebuah fiksi. Postingannya mendapat pujian begitu banyak. Saya juga membaca postingannya, tapi setelah saya selesai. Saya tidak tertarik. Berikutnya ketika ia memposting artikel lain, saya tidak membacanya. Dan begitu juga berikutnya sampai beberapa kali.

Waktu yang lain ketika seorang anggota memposting sebuah artikel di mana ia mengaku mengarangnya,  bukan realitas, saya berkomentar bagaimana ia merasa begitu excited karena  itu hanya sebuah fiksi. Lalu ia menjawab bahwa ia bisa merasakan begitu terlibat dalam fiksinya. Fiksinya bisa tampak menjadi nyata baginya.

Akhir-akhir ini saya memiliki imajinasi, ilusi, fantasi atau fiksi yang berbeda. Bukan tentang saya melakukan crossdressing dan melakukan hubungan intim dengan laki-laki atau perempuan. Tapi bagaimana jika saya mendapatkan pasangan atau pasangan hidup seorang laki-laki dan saya menjadi pacarnya atau istrinya? Namun, bukannya terus berpikir dan membayangkan hal-hal menyenangkan tentang itu, saya bahkan tidak berpikir tentang hal ini lebih jauh. Dalam pemikiran saya, saya menyadari bahwa hal yang sangat sulit terjadi padaku. Probabilitasnya adalah terlalu kecil

Rabu, 25 April 2012

5 sophisticated ladies in technology



Due to chance is still within the framework of Kartini Day, so I post this article. 5 sophisticated ladies in technology according to Spotlite Trans7.
Karena kebetulan masih dalam rangka Hari Kartini, maka saya memposting artikel ini. 5 wanita canggih dibidang teknologi menurut Spotlite Trans7.

1. Jade Raymond :  Ubisoft


2. Marissa Mayer : Google



3. Natali Del Conte : Cnet senior editor



4. Amber Mac Arthur : MGImedia Communications Inc



5. Shinta Witoyo Dhanuwardoyo : bubuinternet ceo




Senin, 23 April 2012

Puluhan tahun yang lalu


tanggal 21 April, puluhan tahun yang lalu
waktu itu aku masih terlalu hijau dan lugu
tapi waktu itu  aku  malah bisa sepuas-puasnya menikmati pemandangan itu
para gadis pergi ke sekolah bukan dengan seragam putih biru atau abu-abu
tapi dengan pakaian kain kebaya dan sanggul kayak ibu-ibu
kesulitan berjalan hinggga tertatih-tatih dengan gerak-gerik kaku
bukannya lantaran sopan santun baku
atau lantaran masih terlalu lugu
tapi karena kaki yang tidak terbiasa terbelenggu
oleh indahnya kain batik yang berlipat-lipat wiru
belum lagi ditambah sandal jinjit bikin kaki jadi kaku
sambil sesekali tangannya merapikan dan membetulkan wiru
mulutnyapun  sesekali  tersenyum kecut atau tersipu-sipu
bila ada yang melihat dan memperhatikan apalagi menggoda merekapun malu
saputanganpun ditutupkan  kemulut sambil terus membisu kelu
matanya sering melihat  ke bawah seperti menunduk lesu
berjaga-jaga  takut kalau nanti tersandung batu
atau kesrimpet rapatnya kain wiru
dondong opo salak duku cilik-cilik orang jawa pun berlagu
gendong opo becak mlaku timik-timik itu artinya lagu
mau tersenyum atau tertawa tapi bukan adegan dagelan yang  lucu
walaupun gadis-gadis itu terlihat imut-imut dan lucu
apalagi dengan pakaian kain kebaya seperti itu
sungguh bisa memuaskan hawa nafsuku

akupun punya cerita lucu lain soal itu
teman sekolahku pun dihari itu pakai kain kebaya kayak ibu-ibu
dia anak orang kaya maka pulangnya pun dijemput pakai mobil ortu
cuma sayang waktu mau naik ke mobil dia tidak bisa tidak mampu
lantaran mobilnya jip dengan roda besar dan tinggi pintu jip itu
mau membuka kaki lebar-lebar terhalang oleh sempitnya kain wiru
akhirnya dia pun di angkat sendiri oleh sang ortu masuk ke jip itu
bisa dibayangkan malunya si gadis ayu itu

lain lagi dengan cerita kakakku
dia satu sekolah dengan aku
dihari itu pun pakai kain kebaya kayak ibu-ibu
berhubung kami dari keluarga yang kurang mampu
maka pulangnya kami naik becak tapi dia menggerutu
sempat tidak mau menawarkan becak untuk dia dan aku
hanya lantaran pakai kain kebaya kayak ibu-ibu
maka lewat tulisan ini kakakku maafkanlah aku

tapi sekarang di hari yang sama aku yang jadi lesu
melihat dan mencari-cari gadis-gadis yang berpakaian kain kebaya kayak ibu-ibu
tapi tidak ada yang terlihat walaupun cuma satu
kalaupun ada hanya ibu-ibu penjual asongan yang memang tiap hari seperti itu
tapi dengan kain batik yang tidak dipakai dengan rapi dan diwiru
mungkin ini sudah jadi nasibku

tapi entah apa yang terjadi dengan diriku
mungkin lantaran sudah terlalu lama mendalami ilmu
mancala putra mancala putri kata guru
semakin tahun aku semakin bisa menjadi seorang Kartini setidaknya untuk diriku
meneladani pahlawan emansipasi wanita itu
tidak hanya pikiran dan perbuatan tapi juga mahir berkain kebaya bak ibu-ibu
akupun bisa memenuhi semua kebutuhan diriku
mandiri kata lain untuk itu

tidak hanya itu aku juga bisa memenuhi hawa nafsuku
ibarat supermarket swalayan yang melayani diri sendiri tanpa malu-malu
apalagi kalau tidak ada orang yang tahu
hanya Tuhan yang diatas yang tahu
ampunilah diriku yang tidak bisa menahan hawa nafsuku

Jumat, 20 April 2012

Selamat hari Kartini 21 April 2012

Selamat hari Kartini ! Para wanita Indonesia. Bagaimana hari ini apakah anda akan  dengan senang hati mengenakan kain kebaya ? Atau anda mengenakannya dengan berat hati dan terpaksa  ? Atau malah anda tidak akan pernah mengenakannya sama sekali walaupun itu hanya berupa rencana atau angan-angan ? Anda lebih suka dengan pakaian western yang praktis dan sesuai dengan jamannya ?

Saya tidak bisa memungkiri kenyataan diatas. Tapi bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati kebudayaannya sendiri. Jadi, sayangilah selalu pakaian nasional kita sendiri. Ngadi salira ngadi busana, nguri-uri kebudayaan tradisional kita.

Siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan kita sendiri, kalau bukan bangsa kita sendiri. Bangsa tetangga ? Ironis dan tragis, jika bangsa tetangga sampai kemudian mengklaim kebaya dan kain batik sebagai busana mereka.


Senin, 16 April 2012


Yuk, dik. Kita tamasya yuk. Sama kakak ke Thailand. Negeri gajah putih. Nanti kita makan enak disana. Sarapan tom yam. Habis itu makan pencuci mulut. Durian bangkok, tapi jangan kebanyakan entar bisa mabuk. Kalau masih kurang nanti kita makan jambu Bangkok sama pepaya Thailand.

Malamnya lihat-lihat pemandangan keliling kota. Banyak cewek-cewek cantik disana lho dik. Entar kamu jangan tegang-tegang ya. Apalagi sampai ngiler.

Dik, tau ndak ? Orang bilang kalau ada wanita cantik Thailand itu bukan wanita dari lahir lho dik. Tapi dia itu ladyboy. Adik tau ladyboy ? Entar kakak ceritain lebih detail lagi.

Tapi dik, kakak mau terus terang sama adik. Tujuan utama kakak ke sini mau menyapih adik. Dik buyung jangan takut lagi. Adik kan sudah besar. Habis disapih nanti, kakak sudah tidak bisa lagi kasih kamu cairan.

Adik harus tabah lho dik. Soalnya penyapihannya nanti mungkin terasa sakit bagi kita berdua. Adik jangan nangis ya. Biar seneng entar malam sebelum besok disapih, adik mau kakak bawa lihat-lihat cewek cantik. Adik boleh deh tegang sepuas-puasnya sampai muntah-muntah. Lampiaskan semua hawa nafsumu, dik. Tidak usah ragu-ragu apa malu-malu.  Soalnya ini mungkin terakhir kalinya kamu bisa berdiri tegak  gagah perkasa.

Sabtu, 14 April 2012

Kain wiron

Kain wiron adalah kain batik yang salah satu ujungnya di wiru atau dilipat-lipat seperti kipas. Biasanya dipakai sebagai setelan dari kebaya. Walaupun juga bisa dipakai tanpa kebaya, tapi hanya  dengan kemben.

Wiru berjumlah ganjil 3, 5, 7, 9 dan seterusnya. Lebar wiru untuk perempuan adalah sekitar 2 cm.  Semakin banyak jumlah wirunya, maka akan semakin kelihatan  indah waktu dipakai. Tapi otomatis juga memerlukan lebih banyak waktu pada waktu membuat wirunya. Selain itu kain wiron dengan jumlah wiru yang banyak juga  hanya bisa dipakai oleh mereka yang berbadan langsing.

Tentang wiru ini ada juga yang kebiasaan membuat sampai mencapai 1/3 dari panjang kain. Maksudnya supaya kalau dipakai akan terlihat bekas lipatan-lipatan wirunya. Karena sebagian wiru akan dibuka dan dililitkan ke kaki. Sehingga akan nampak indah.

Wiru bisa dibedakan menjadi gaya Jogya dan Solo. Pada wiru gaya Jogya, pinggiran batik yang disebut tumpal tidak dilipat ke dalam tapi diperlihatkan atau dilipat keluar. Sedang tumpal batik pada wiru gaya Solo dilipat kedalam dan tidak diperlihatkan. Baru sesudah itu lipatan-lipatan selanjutnya akan sama, yaitu kearah luar.

Pada waktu mau memakai kain, kaki terlebih dahulu harus mengenakan sandal jinjit. Maksudnya supaya nanti ujung kain sebelah bawah jatuhnya bisa pas. Tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Kain wiron dipakai dengan cara melilitkannya ke kaki  dari kiri ke kanan. Pada waktu mulai melilitkan kain wiron ada 2 versi dari posisi kaki. Pertama, sebelah kaki yaitu kiri atau kanan agak maju kedepan. Versi yang lain mengatakan kalau  kedua kaki harus disilangkan dan merapat.

Kemudian kain dipegang dengan membentuk segitiga meruncing keatas hinggga ujung bawahnya dalam posisi yang lebih tinggi dari sisa kain yang akan diilitkan. Ujung bawah kain dijepit diantara kedua kaki.  Kemudian kain baru dililitkan ke kaki.

Kain diatur agar meruncing kebawah dan sebagai akibatnya akan melebar dan kendor dipinggang. Untuk itulah kain kita ikat erat-erat dengan tali dipinggang supaya nanti lama-lama tidak kedodoran. Setelah terlebih dahulu merapikan kainnya.

Ujung luar yang berwiron diatur supaya jatuh di sebelah depan agak ke kanan kira-kira sekitar dua jari dari titik pusar. Apabila masih tidak tepat, maka kain bisa digeser atau diulangi lagi dari awalnya yaitu dari ujung kain yang tidak berwiru yang dibentuk segitiga.

Hal ini dimaksudkan supaya waktu berjalan, kain wiron tidak tertarik terlalu ke belakang. Dengan demikian sewaktu berhenti dari keadaan berjalanpun kain wiron tidak akan terlalu  tersingkap ke belakang atau kedodoran, tapi masih tetap rapi dengan posisi masih menutup. Wiru hanya akan terbuka waktu berjalan.

Cara berjalan pada waktu memakai kain adalah melangkah dengan pendek-pendek supaya kain tidak cepat kendor atau kedodoran disamping wirunya tidak cepat rusak
.
Selanjutnya kain bisa ditutup dengan kemben atau korset atau long torso. Sesudah itu barulah kebaya dikenakan.

Hampir setiap hari saya selalu sign in di wordpress dan memeriksa "Search Engine Terms" untuk mengetahui apa yang dicari pengunjung situs saya. Suatu hari saya mendapatkan kalimat ini "kalau kain mau di wiru apakah boleh di cuci" di "Search Engine Terms". Maka lewat posting ini saya sekaligus ingin menjawab kalimat atau pertanyaan itu. Tentu saja kain boleh di cuci kalau mau diwiru.

Tidak ada larangan untuk  mencuci kain kalau mau diwiru. Selain kain dicuci dan diangin-anginkan terlebih dahulu sampai kering, baru kemudian di wiru. Tidak disarankan untuk menjemur kain batik ditempat yang terpapar sinar matahari secara kangsung, karena akan memperbesar kemungkinan luntur.

Hubungan yang ada antara mencuci kain dan mewiru kain adalah jika kain sudah terlalu lama, sering dipakai dan terlalu sering dicuci hingga menjadi tipis dan lemas, maka akan sulit untuk di wiru. Bahkan mungkin tidak bisa diwiru lagi. Karena begitu dilipat, maka kain  akan membuka kembali.

Selasa, 10 April 2012

7 transgender

7 famous transgender according to On The Spot Trans7 :
1. Jenna Talackova : Male To Female, Miss Canada

2. Lindsey Walker : Male To Female, former basketball player

3. Chaz Bono : Female To Male, celebrity

4. Isis King : Male To Female, Model And Dress Designer

5. Nicole Maines : Male To Female, twin children

6. Scott Turner Schofield : Female To Male, theater player

7. Florencia De Lav : Male To Female, Argentinian artist

Senin, 09 April 2012

Hanging on the telephone








This article is written in 2 languages : English and Indonesian. Artikel ini ditulis dalam 2 bahasa : Inggris dan Indonesia.


English

One  complement of crossdressing is female voice. For me, it's the most difficult part of crossdressing. Change our voice into a female voice. It's almost like impossible to me. I have seen the video of it on internet. It takes months and years. Yes sometimes I also practice it, but my voice is still too far from perfect. It still likes falsetto. I have funny stories about it.

It was when I recently opened an account in facebook. I still didn't dare to upload my photos until my face. I just upload my photos until my neck. And one of my male friend maybe because he thought that I am a girl, wanted to call me on the phone. But when I answered his call in my normal voice, he said "a male ?".

Before that, because of boring and want some variations while crossdressing, I called any places with my female voice. The reactions that I got are varied.

When I called a radio station, a female radio broadcaster received my call and said "Miss, are you cold ? Your voice is trembling". I couldn't reply her. I was just hanging on the telephone for a while. Then I put the phone. My heart beat faster. It was totally failed.

The other time  I called another radio station, the radio broadcaster knew that I am male. So he said "Sir, not madam, right ? Please, admit it. Don't be afraid". Once again I couldn't do anything. Just hanging on the telephone and my heart beat faster again. It didn't get better than the first.

One day I got an idea to pretend asking about cloth at a shop. But unfortunately when I made a call, apparently a relative of the owner is my friend and she coincidently who received my call. I know exactly from her voice, so I put the phone immediately.

When my electricity at home was off, I called the state electricity company. The operator was a female. She tried to be polite to me and said "Is it madam, right ?". She continued to ask me where was my position, my address with polite and suggested me to wait in patience  while the technicians fix it. I was so satisfied that time though I didn't know the truth whether she knew me that I am a male or not.

It happened again another time when I was crossdressing. My electricity was off, so I called  the state electricity company with my female voice again.  And I got  the same respond from them. They tried to be polite to me and call me "madam".

When I called a salon and asked how much the cost and whether they can dress me up in a traditional Javanese custom called kain kebaya with hair bun. The operator that a female answered my call with polite. She asked "For what event ?". I answered "Family event". After she said a certain amount then she said "We can do it, madam. Just come here ". That time I felt a sensation and happy.Although it never done, because I just do it fad.

After I read my own article, I get a conclusion. Companies or institutions that don't receive any financial from us don't respect us as those that will receive any financial from us.


Bahasa Indonesia

Salah satu pelengkap crossdressing adalah suara wanita. Bagi saya, itu bagian paling sulit dari crossdressing. Mengubah suara kita menjadi suara wanita. Hal ini seperti tidak mungkin untuk saya. Saya telah melihat videonya di internet. Perlu waktu berbulan-bulan  dan bertahun-tahun. Ya kadang-kadang saya juga berlatih, tapi suara saya masih terlalu jauh dari sempurna. Masih seperti falsetto. Saya punya cerita lucu tentang hal ini.

Ketika saya baru saja membuka account di facebook. Saya masih tidak berani meng-upload foto saya sampai ke wajah. Saya hanya meng-upload foto saya sampai leher. Dan salah satu teman laki-laki saya mungkin karena dia berpikir bahwa saya seorang gadis, ingin menelepon saya. Tapi ketika saya menjawab panggilannya dalam suara normal saya, ia berkata "laki-laki ?".

Sebelum itu,  karena bosan dan ingin beberapa variasi waktu crossdressing, saya menelepon suatu tempat dengan suara wanita saya. Reaksi yang saya dapatkan bervariasi.

Ketika saya menelepon sebuah stasiun radio, seorang penyiar radio perempuan menerima telepon saya dan berkata "Nona, apakah anda kedinginan ? Suara anda gemetar". Saya tidak bisa menjawabnya. Saya hanya menunggu dengan gagang telepon di tangan sebentar. Lalu saya meletakkan telepon. Jantungku berdetak lebih cepat.  Gagal total.

Di lain waktu saya menelepon stasiun radio yang lain, penyiar radio tahu bahwa saya laki-laki. Jadi ia berkata "ini bapak kan ?, bukan ibu.  Akui saja.  Jangan takut.".  Sekali lagi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya menggantungkan gagang  telepon di tangan dan jantung saya berdetak lebih cepat lagi. Tidak lebih baik dari yang pertama.

Suatu hari saya mendapat ide untuk berpura-pura bertanya tentang kain di toko. Tapi sayangnya ketika saya membuat panggilan, ternyata kerabat pemilik adalah teman saya dan dia kebetulan yang menerima panggilan saya. Saya tahu persis dari suaranya, jadi saya langsung meletakkan telepon.

Ketika listrik di rumah mati, saya menelepon perusahaan listrik negara. Operatornya seorang wanita. Dia mencoba untuk bersikap sopan kepada saya dan berkata "Ini ibu, ya?". Dia terus bertanya kepada saya di mana posisi saya, alamat saya dengan sopan dan menyarankan saya untuk menunggu dengan sabar sementara para teknisi memperbaikinya. Saya begitu puas saat itu meskipun saya tidak mengetahui kebenarannya apakah dia tahu saya bahwa saya seorang laki-laki atau tidak.

Itu terjadi lagi lain waktu ketika saya crossdressing. Listrik saya mati, jadi saya menelepon perusahaan listrik negara dengan suara wanita lagi. Dan saya menerima  respon yang  sama dari mereka. Mereka mencoba untuk bersikap sopan kepada saya dan memanggil saya "ibu".

Ketika saya menelepon salon dan bertanya berapa biayanya serta apakah mereka dapat mandandani saya dengan pakaian wanita Jawa  yang disebut kain kebaya dengan rambut disanggul. Operator yang seorang wanita menjawab panggilan saya dengan sopan. Dia bertanya "Untuk apa acara?". Saya menjawab "Acara keluarga". Setelah ia mengatakan jumlah tertentu kemudian dia mengatakan, "Kami bisa melakukannya, ibu.  Datang saja di sini.". Waktu itu saya merasakan sebuah  sensasi dan saya sangat senang. Meskipun tidak pernah kejadian, karena saya hanya melakukannya dengan iseng.

Setelah saya membaca artikel saya sendiri, saya mendapatkan kesimpulan. Perusahaan atau lembaga yang tidak menerima uang dari kita tidak menghormati kita sebagaimana mereka  yang akan menerima uang dari kita.

Minggu, 08 April 2012

Adikku jadi pembosan


Dik, kenapa kamu sekarang jadi mudah bosan ? Adikku si buyung, kamu kalau lihat cewek cantik kok sekarang sulit gairah. Loyo terus. Kakak kuatir jangan-jangan kamu punya kelainan.

Sekarang kalau liat kakak pakai kain kebaya apa pakaian sexy, kamu juga sulit bergairah. Paling kamu gairah sebentar saja. Habis itu loyo lagi. Ada apa dik ? Kamu sakit ya ?

Apa perlu kakak beliin vitamin sama obat-obatan biar kamu bisa gagah perkasa ? Apa kamu minta dipijitin biar mudah terangsang sama bisa tahan lama ? Dik, kakak  sayang banget sama kamu lho.

Apa adik baru ngambek ya ? Minta dielus-elus, dibelai-belai, diciumi  sama kakak. Ya kakak nggak keberatan kok dik, demi adikku sayang.

Dik, jangan diam terus dong. Kakak jadi mulai bingung sama kuatir nih. Jangan-jangan sekarang kamu sudah tidak berdaya.

Kamu perkasanya kok malah kalau malam waktunya orang pada tidur. Gimana sih ?

Minggu, 01 April 2012

Adikku sudah besar

Dik, sudah bertahun-tahun kakak tidak perhatikan ternyata kamu sudah besar. Kakak tidak mengira, padahal kita tiap hari ketemu terus.

Adikku si buyung, kamu sudah bisa berdiri tegak. Kamu itu rajin sekali. Pagi-pagi kakak masih males bangun dari tidur, kamu sudah berdiri tegak. Apa kamu mau mbangunin kakak ya ? Kakak, kamu paksa-paksa ya ngantar kamu ke kamar mandi buat pipis.

Malah kadang-kadang tengah malam, kamu tau-tau sudah berdiri tegak. Padahal kakak masih tidur sampai terbangun gara-gara kamu, dik. Jadi orang yang lumrah saja. Jangan terlalu rajin, masak tengah malam enak-enaknya orang tidur, kamu malah bangun.

Kamu juga sudah tau yang namanya cewek cantik. Cuma kamu ini termasuk aneh. Hari gini kamu sukanya sama cewek cantik yang pakai kain kebaya. Kalau sama cewek cantik saja, kamu keliatannya kurang nafsu.

Apalagi kalau liat kakak pakai kain kebaya, kamu keliatan tegang dan nafsu sekali dik. Kamu selalu memaksa-maksa untuk melihat kakak dandan pakai kain kebaya, Kakak baru mulai melilitkan kain wiron di kaki, kamu sudah mulai keliatan tegang. Begitu kakak sudah berpakaian lengkap kain kebaya, kamu semakin menjadi-jadi.

Ingat lho dik, ini kakakmu sendiri. Masak sih kamu mau sama kakakmu sendiri, itu namanya kurang ajar. Apalagi nanti kalau sampai jadi, itu namanya pernikahan sedarah. Resikonya besar lho dik buat keturunan kita.