tJeSiLC_vQ4EjbqutLiN10g1b3k

Sabtu, 24 Agustus 2013

Self bondage

BDSM memang seperti  dua sisi mata uang bagi mereka yang berposisi sebagai  si submissive atau slave. Disatu sisi sudah barang tentu akan memuaskan nafsu yang bersangkutan. Tapi disisi lain bukan tak mungkin si submissive harus rela berkorban mulai dari pengorbanan yang kecil sampai pengorbanan yang besar.

Paling tidak fisiknya capai, karena harus dibondage.  Kalau hanya tangannya saja yang diikat kebelakang mungkin tidak begitu capai. Tapi kalau diikat dengan cukup atau sangat kencang, maka  bukan tidak mungkin tangan akan jadi sakit atau paling tidak sedikit sakit.  Belum lagi kalau kakinya juga ikut diikat dan terus dihogtie atau digantung. Badan bisa capai, karena harus dalam posisi seperti itu. Selain itu mulut kadang-kadang juga digagged.

Disamping itu masih ada juga perlakuan-perlakuan ekstra seperti digelitik. Itu mungkin yang paling ringan. Lalu dilelehi dengan cairan lilin. Bagian tubuh tertentu dijepit. Dicambuk. Ataupun sampai anal atau oral dimasuki sesuatu. Disinilah pengorbanan yang ekstra besar diperlukan.

Untuk itulah, maka dalam permainan BDSM si submissive harus betul-betul mengenali pasangannya yang bertindak sebagai dominant. Karena besarnya resiko yang harus ditanggung oleh si submissive. Disamping itu,  permainan ini juga rentan untuk diselewengkan menjadi permainan yang penuh kekerasan oleh si dominant, karena memang hanya beda tipis antara BDSM dan sex abuse.

Bagi seorang submissive yang belum punya pasangan dominant. Mungkin akan berpikir dua kali untuk melakukannya dengan seseorang yang belum begitu dikenal. Jika ada kelompok masyarakat yang berhobby BDSM, mungkin itu salah satu pemecahannya. Atau mungkin dengan jalan mengikat diri sendiri.

Mengikat diri sendiri atau self bondage mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Kekurangannya tentu saja tingkat kepuasan yang didapatkan kurang bila dibandingkan jika kita diikat oleh orang lain dan juga sensasi yang ditimbulkan. Karena bagaimanapun juga jika mengikat diri sendiri, maka  sesulit apapun ikatan kita, kita akan dapat melepaskan diri.  Atau justru karena takut kekencangan dan sulit untuk dibuka, maka kita membuat ikatan itu dengan tidak terlalu kencang. Dan itulah kekurangan lainnya yaitu jika  tali kekencangan atau menjadi ruwet, maka bisa jadi kita tidak dapat melepaskan diri dari ikatan. Oleh karena itulah alat-alat semacam gunting, pisau atau silet selalu disarankan untuk dipersiapkan jika sewaktu-waktu diperlukan. Alat untuk membuka ikatan dalam bentuk lainnya adalah tentu saja seorang manusia yang berposisi sebagai partner kita.  Belum lagi kita tidak bisa mendapatkan sensasi tambahan dari perlakuan tambahan si dominant.

Kelebihan dari self bondage tentu saja kita jadi tidak rentan terhadap perlakuan yang berlebihan dari si dominant. Dan jika kita tidak mengenal dengan baik partner BDSM kita,  bukan tidak mungkin bisa menjadi sex abuse.

Di video-video bawah terdapat beberapa cara untuk melakukan self bondage. Selain itu ada cara lain lagi yang mungkin cukup untuk seorang pemula yaitu dengan tali lasso. Hal ini pernah aku praktekkan sendiri. Tali lasso itu  kubuat sedemikian rupa dengan ujung yang satu lobangnya bisa membesar mengecil, karena ada penguncinya. Sedang ujung yang lain ada juga lobang dengan simpul mati sehingga tidak bisa membesar mengecil. Kedalam lasso atau lobang yang bisa membesar dan mengecil itulah kedua pergelangan tangan kita dimasukkan. Sedang ujung lain dengan lobang yang tidak bisa membesar dan mengecil kita masukkan ke dalam handle. Bisa handle pintu. Kemudian tali itu kita tarik kuat-kuat, sehingga mengecil dan pas kencangnya dikedua pergelangan tangan kita. Apabila tali yang kita gunakan licin, maka tentu saja akan lebih mudah untuk melepaskannya. Tapi bila tali yang digunakan keset dan tidak licin, maka akan lebih sulit untuk melepaskannya.

Bagi yang suka BDSM dan belum punya partner semoga video-video dibawah ini bermanfaat.

 

English


BDSM is like two sides of a coin for those who plays as the submissive or slave. On one side, of course, will satisfy the lusting of the one who concerned. But on the other hand it is quite possible the submissive must be willing to sacrifice  ranging from small to huge sacrifice.

At least  physically tired, having to be bound. If only our hands are tied backward, we may not be so tired. But if tied with tight or very strong, then it is not impossible that the hand will be at least slightly ill or sick. Not to mention that our feet also bound and hogtied or hanged. Body can be tired, because have to be in a position like that. Additionally mouth sometimes also gagged.

Besides, there are also extra treatments like being tickled. It was probably the lightest. Then poured  with liquid wax. Certain parts of the body clamped. Whipped. Through oral or anal entered something. Here is an extra large sacrifices needed.

For this reason, in BDSM games the submissive  should really recognize their  partners that act as a dominant.  Because of the magnitude of the risk to be borne by the submissive. Besides that, the game is also susceptible for being diverted into the game full of violence by the dominant, because it is only slight difference  between BDSM and sex abuse.

For  a submissive  who does not have dominant couples . Probably will think twice to do it with someone who is not so well known. If there are groups of people who have interest in BDSM, maybe that's one solution. Or perhaps by binding themselves.

Binding oneself or self bondage has its own advantages and disadvantages.

The drawback of course the level of satisfaction derived less than if we were bound by other people and also the sensations.  Because after all if we bind ourselves, then how difficult our bond, we will be able to break away. Or is it because of fear of firmness and difficult to open, then we create a bond that not too tight. And that's the other drawback is if the rope is too  tautness or too complicated, then maybe we can not break away from the bonds. Hence such tools scissors, a knife or razor blade is always advisable to be prepared at any time if necessary. Tool to open the bond in any other form is of course a man who plays as our partner. Not to mention we can not get an extra thrill from the dominant additional treatment.

The advantages of self bondage is  of course we are not prone to excessive treatment of the dominant. And if we are not familiar with our BDSM partner, it's not impossible to be a sex abuse.

In the videos below, there are several ways to do self bondage. In addition there is another way that might be enough for a beginner that is with  lasso rope.  I already practiced it myself. That lasso rope I made it with a pit can be enlarged shrink at  one end, because there is a fastening. The other end there is also a hole with knot so it can not grow or shrink. Into a lasso or hole that can expand and shrink we insert both wrists. While the other end with a hole that can not grow and shrink we enter it into the handle. Can be a door handle . Then we pull the rope tight, so shrink and fit the hardness in both our wrists. If we use the slippery rope, then of course it would be easier to let go. But when the rope is used not slippery, it will be more difficult to release it.

For those who like BDSM and still don't have partners may the videos below useful.






Tidak ada komentar :

Posting Komentar