tJeSiLC_vQ4EjbqutLiN10g1b3k

Sabtu, 23 November 2013

Trio

Ini adalah lanjutan dari kisah Domina dan Sumi. Setelah  Domina berhasil mengerjai dan membalaskan  perbuatan yang ditermanya dari Mini kepada adiknya serta berakhir dengan Domina menyemprot adiknya dengan air hingga basah kuyup di kamar mandi.

Sumi kemudian membuka seluruh pakaiannya setelah ikatan tangan dan kakinya dibuka oleh Domina serta mengelap seluruh tubuhnya yang basah kuyup dengan handuk. Tapi pada saat ia masih mengelap tubuhnya dengan handuk, kakaknya masuk kembali ke kamar mandi dan berkata, "Maafkan kakak, ya dik. Tapi itulah yang kakak terima dari Mini sesudah kakak jadi model tata rias. Itu semua gara-gara kamu juga, dik". Kemudian dipeluk dan diciuminya adiknya. Keduanya kemudian menangis sesenggrukan.

Beberapa waktu kemudian, ibu mereka kembali ada acara demo tata rias tradisional dan kembali sang ibu mengajak kedua anaknya untuk ikut membantu acara itu. Peran kedua anak itu masih sama dengan yang sebelumnya, Domina jadi model dan Sumi membantu ibunya memperagakan cara memakai kain wiron. Tapi kali ini sang ibu juga meminta bantuan dari Mini untuk ikut menjadi model dan Mini tidak bisa menolak permintaan dari ibu Domina karena ia pernah berhutang budi dirias oleh ibu Domina pada waktu wisuda. Sementara bagi Domina hal ini seperti  mengulang kembali peristiwa yang  masih membuatnya trauma.

Beberapa hari sebelumnya karena Domina mengetahui kalau Mini juga akan ikut menjadi model, maka ia membuat siasat untuk menjebak Mini dan mengajak adiknya untuk bersekongkol dengannya.

Tibalah hari H nya. Setelah acara peragaan tata rias selesai, Domina, Sumi dan Mini dengan masih berpakaian kain kebaya buru-buru pamit pada ibu Domina untuk pergi bersama ke suatu tempat. Mini sama sekali tidak curiga terhadap Domina. Apalagi mereka berdua sama-sama ribetnya pakai kain kebaya. Ternyata Domina sudah memesan mobil untuk membawa Mini beserta adiknya ke suatu rumah. Di rumah itulah Domina bermaksud untuk membalas dendam kepada Mini.

Sesampai di rumah itu, Mini dipersilahkan berjalan duluan dimuka. Mini masih tidak curiga sama sekali, karena mereka hanya bertiga. Rumah itu seperti villa dan Mini memang betul-betul menikmati suasana rumah itu. Tapi begitu sampai ke dalam ruangan yang tertutup, maka Domina dan Sumi segera beraksi menyergap Mini dari belakang dan mengikat tangan Mini di belakang punggungnya. Mini jadi kaget dan berkata, "Rupanya kamu masih dendam sama aku, Ina".  Tapi Mini tidak melawan. Mini didudukkan di kursi, Domina kemudian berkata, "Kedudukan kita masih belum imbang, Mini. Masih 1 - 2 untuk kemenangan kamu. Makanya mau aku samakan biar jadi imbang 2 - 2". Mini  menjawab, "Memangnya kita baru main sepakbola. Ya terserah kamu saja, dah". Mini berkata dengan pasrahnya.

Sesudah itu  kedua kakak beradik itu beranjak pergi dari ruang itu, karena bermaksud untuk berganti pakaian. Tapi tiba-tiba datang beberapa teman cewek mereka yang ternyata telah dihubungi Mini lewat ponselnya selama dalam perjalanan. Mini bermaksud meminta bantuan mereka untuk menangkap dan mengikat kedua kakak beradik itu jika keadaan tidak menguntungkan bagi Mini seperti saat ini. Domina sendiri memang tidak mengunci pintu rumahnya, karena tidak mengira kalau Mini ternyata sudah mengkontak teman-temannya selama dalam perjalanan.

Salah seorang dari mereka yang dianggap sebagai ketuanya bernama Leslie Arimbi. Tapi karena Leslie Arimbi tidak pernah mempunyai cowok, maka teman-temannya menyindirnya dengan memanggilnya Lesbi yang sebetulnya juga merupakan  singkatan dari nama  LESlie arimBI sendiri. Memang penampilan Lesbi sendiri juga macho dan selalu memakai celana serta tidak pernah memakai rok. Lesbi segera mengkomando anak buahnya, "Tangkap Domina sama adiknya. Ikat mereka kencang-kencang". Maka teman-teman Lesbi pun segera menangkap Domina dan Sumi serta mengikat tangan dan kaki mereka.

Setelah Domina dan Sumi selesai diikat dan didudukkan di kursi, Mini berkata, "Ina, inilah rencana cadanganku dan pasukanku. Apa kamu juga punya rencana cadangan dan pasukan cadangan ? Aku kira kamu tidak punya, betul kan ? Sekarang aku mau ganti pakaian dulu, sementara kamu berdua tetap  pakai pakaian kamu itu ya. Jangan ganti pakaian. Kain kebaya cocok untuk kamu berdua. Lesbi, sekarang lepaskan ikatan tanganku".

Lesbi pun mendekati Mini, memegang-megang  ikatan tali di tangan Mini  dan  mulai membukanya. Tapi kemudian ia menghentikannya dan tali itu masih mengikat tangan Mini serta berkata, "Dibuka apa enggak ya enaknya ? Enaknya kita lempar pertanyaan ini ke floor. Bagaimana teman-teman ? Di buka apa dikencengi lagi talinya ?". Teman-teman mereka menjawab, "Jangan dibuka". "Dikencangi lagi saja". Dan sebagainya. Tapi tidak ada yang menjawab "Dibuka". Lesbi kemudian berkata, "Mini, kamu dengar sendiri kan jawaban dari teman-teman kita. Negara kita kan negara demokrasi. Sekarang aku harus kembali mengencangkan ikatan tanganmu". Dan ia pun mengencangkan kembali ikatan tangan Mini. Lalu berkata, "Bagi kami lebih menyenangkan untuk punya 3 submissive daripada hanya punya 2 submissive. Ya kan teman-teman ?. Sekarang kami mau inspeksi dulu keadaan rumah ini. Kamu bertiga disini saja". Tapi karena Mini hanya diikat tangannya, maka Lesbi kemudian mengikat kaki Mini juga. Mereka kemudian meninggalkan Mini, Domina dan Sumi duduk di ruang itu.

Begitu ditinggal Lesbi dan teman-temannya, Domina mulai berusaha membuka ikatan tangan adiknya. Mereka duduk berdekatan, sedangkan Mini duduk agak jauh. Tapi ternyata sulit untuk membuka ikatan tangan adiknya. Kemudian ganti Sumi yang mencoba membuka ikatan tangan kakaknya. Hasilnya sama saja. Mini lalu berkata, "Gimana ? Bisa nggak ? Coba aku bantu". Mini kemudian menggeser duduknya hingga mendekati Domina dan Sumi serta mencoba membuka ikatan tangan mereka. Pertama mencoba membuka ikatan tangan Domina, kemudian ikatan tangan Sumi. Tapi tidak ada yang berhasil.

Domina kemudian mulai menyindir Mini, "Rencana cadangan dan pasukan cadangan ya ?". Sudut-sudut bibirnya ditariknya ke bawah  dan  mencibir Mini. Lalu disambungnya lagi, "Rencana cadangan sama pasukannya makan tuan sendiri ya ?". Mini jadi panas. Domina yang tadi posisinya sudah berhadap-hadapan dengannya sekarang ditantangnya. Wajah Mini didekatkannya ke wajah Domina dan bahu Mini disenggol-senggolkannya ke bahu Domina. Domina jadi terpancing dan menanggapi tantangan Mini. Keduanya kemudian beranjak dan berdiri dari tempat duduknya. Mini terlebih dulu mendorong Domina ke belakang dengan bahunya, tapi Domina membalas dengan lebih kuat sehingga Mini jatuh dan Domina menindihnya. Sumi yang melihat jadi takut. Tapi untungnya Lesbi dan kawan-kawan segera kembali ke ruangan dan melerai mereka serta mendudukkan mereka kembali ke kursi.

trio1

Dominamini1


Dominamini2

Lesbi kemudian berlagak seperti orang tua yang menasehati anaknya. "Kalian berdua ini bagaimana sih ? Masak malah berkelahi. Sudah pakai  kain kebaya sama sanggulan malah berkelahi. Kok nggak ada feminin-femininnya sama sekali. Mestinya kan merasa senasib sepenanggungan. Kan kalian sama-sama jadi tawanan. Ayo kalian yang rukun. Saling berciuman ! ". Mungkin kata-kata itu memang menyadarkan Domina dan Mini. Keduanya pun kemudian saling berciuman. Tapi kemudian Lesbi dan kawan-kawan  kembali meninggalkan mereka bertiga, karena tetnyata inspeksi mereka keliling rumah belum selesai dan terganggu oleh suara gaduh Domina dan Mini.

Mini kemudian berkata, "Sorry ya tadi aku emosi. Habis ternyata rencanaku tidak berhasil, malah menjadi senjata makan tuan. Persis seperti kata-katamu. Maafkan aku ya, Ina". Ina menjawab, "Gak apa-apa. Namanya manusia kadang Kadang bisa emosi. Aku juga minta maaf ya sudah mancing emosi kamu". Kemudian keduanya saling berciuman. Tiba-tiba adiknya berkata, "Toss dulu dong kalau gitu". Mini dan Domina jadi bingung, mau toss tapi tangannya terikat di belakang punggung. Kemudian keduanya saling membelakangi dan toss dengan tangan yang masih terikat di belakang punggung.

Sebentar kemudian Mini berkata, "Ina, apa kamu juga masih dendam sama aku soal aku ngerjain kamu ?  Pasti kamu masih tidak bisa melupakan peristiwa itu ya ? Aku minta maaf déh soal itu. Tapi kamu kan juga pernah ngerjain aku kan ? Yah, namanya permainan BDSM. Begitulah jadinya. Apalagi aku sama kamu kan sama-sama suka jadi dominant. Ya kan, Ina ?".

Pada waktu yang bersamaan ketika Domina dan Mini masih bercakap-cakap, datanglah Lesbi dan kawan-kawan. Lesbi langsung berkomentar, "Nah, gitu dong. Yang rukun, kan enak jadinya. Masak pakai kain kebaya kok berkelahi. Nggak feminin dong. Sekarang daripada cuma duduk ngejogrok di situ, kita adain lomba yuk ".

Lomba pertama tarik tambang. Karena pesertanya 3, maka Lesbi jadi bingung. Lalu didapatnya akal, tarik tambang  hanya diikuti oleh Mini dan Domina, karena sebelumnya Mini dan Domina sudah berselisih dan sempat berkelahi sebelumnya. Kata Lesbi, "Tarik tambang ini hanya untuk  kamu, Mini dan Domina. Karena sebelumnya kamu berdua sudah sempat berkelahi. Jadi ini sekalian untuk hukuman buat kalian". Mini dan Domina harus memegang tali dengan tangan yang terikat kebelakang dan mereka saling membelakangi. Kemudian mereka harus berjalan sambil kesrimpet-srimpet jarik dan  tali yang mengikat kaki mereka. Hasilnya Domina menang, maka Mini dihukum dengan dicekoki pisang.

Tariktambang
Lomba kedua, Domina, Sumi dan Mini, mereka suruh lari dalam keadaan tangan dan kaki terikat.  Bisa dibayangkan kesulitan yang mereka hadapi. Pertama mereka bersanggul dan memakai kain kebaya, kedua tangan dan kaki mereka terikat. Domina, Sumi dan Mini jadi geli sendiri. Tapi Lesbi berkata, "Kalian jangan tertawa dan bercanda. Ini serius. Yang kalah nanti harus minum jamu tanpa gula dan madu". Mereka pun berlari di dalam ruangan yang cukup luas. Ruangan yang panjangnya sebetulnya cukup cepat untuk dicapai dengan berlari jika dalam keadaan normal. Tapi jadi lama jika harus berlari dalam keadaan kaki terikat. Sumi, karena paling sering dan sudah agak terbiasa memakai kain kebaya, maka jadi pemenangnya. Disusul oleh Domina dan yang terakhir adalah Mini. Maka Mini harus minum jamu pahit. Tanpa ampun mereka mencekoki Mini hingga Mini muntah.

Lomba ketiga membawa kelereng dalam sendok dengan mulut. Ketiga-tiganya gagal, kelerengnya jatuh. Maka mereka bertiga dihukum. Dan hukumannya mereka di hogtied. Domina dan Mini  protes dan berkata, "Wah, Lesbi ini kan akal-akalan mu sendiri. Coba kamu yang dalam posisi kami. Pasti kamu  juga tidak bisa". Tapi Lesbi tetap cuek dan tidak menggubris protes mereka.

Sendokelereng

Lomba keempat, Lesbi kehilangan ide mau lomba apa lagi. Karena Domina, Sumi dan Mini sudah dihogtied. Maka mereka kembali disuruh balapan lari atau tepatnya ngesot atau merayap di lantai dalam keadaan dihogtied. Tempat yang dituju jaraknya cukup jauh. Maka mereka pun protes. Lesbi jadi tidak sabar dan berkata dengan setengah membentak, "Ayo jalan ! Ayo mulai !" sambil menabok pantat mereka satu demi satu. Sementara teman-teman yang menyaksikan hanya tertawa. Maka dengan terpaksa mulailah Domina, Sumi dan Mini mengesot di lantai. Meraka kemudian membalikkan badan menghadap keatas, supaya bisa bergerak dengan kaki dan tangan mereka di bawah.

Ngesot

Untung disaat mereka masih berjuang mengesot di lantai, ponsel Domina berbunyi. Ternyata kedua orang tua Domina sedang dalam perjalanan menuju rumah itu. Maka cepat-cepat Lesbi dan kawan-kawan melepaskan ikatan Domina, Sumi dan Mini. Mereka kemudian meringkasi dan mengemasi barang-barang mereka dan kabur dari rumah itu. Sementara Domina, Sumi dan Mini cepat-cepat berganti pakaian dan membuka sanggul mereka. Mereka kuatir kalau orang tua mereka memergoki mereka masih berkain kebaya dan kain kebaya mereka dalam keadaan lungset dan kotor. Selain itu Domina dan Mini sempat sepakat untuk bekerja sama membalas dendam kepada Lesbi.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar