tJeSiLC_vQ4EjbqutLiN10g1b3k

Rabu, 01 Juni 2011

Metamorfosa yang sempurna

Ini merupakan akhir dari trilogy tulisan saya. Yang pertama berjudul “Gara-gara selimut”. Kedua berjudul “Dari selimut menjadi kain kebaya“.
Setelah saya bekerja, sayapun membeli kain batik dan kebaya sendiri. Saya ingat betul pertama kali saya membelinya mula-mula hanya 1 kain batik dan 1 kebaya. Kemudian saya membeli 1kain batik, 1 kebaya dan 1 selendang. Berhubung saya masih tinggal dirumah ortu, maka sayapun memakainya masih terbatas di kamar tidur atau kalau pas orang rumah pergi semua. Jadi kalau saya cding kelengkapannya sudah bertambah menjadi kain, kebaya, dan selendang. Saya juga mengambil sandal jinjit kepunyaan ibu yang agak kekecilan dan juga tas tangan yang sudah tidak kepakai serta kipas. Begitulah cara saya cding. Saya sering mematut-matut didepan cermin dan berlenggang lenggok. Rasanya puas sekali.
Setelah bertahun-tahun saya kerja, akhirnya saya punya rumah sendiri. Rasanya senang sekali saat itu bisa beli rumah dari hasil keringat sendiri. Dan efek lainnya adalah saya jadi bisa bebas bercding kapan saja selama masih didalam rumah dan bahkan kadang-kadang secara sembunyi-sembunyi saya juga berjalan-jalan di halaman depan rumah tidak hanya di malam hari tapi juga kadang-kadang nekat di siang hari sambil  waspada. Beberapa hari setelah menempati rumah saya sendiri sayapun mulai membeli kebaya 4 buah. Pertama kali 2 buah dan selang beberapa hari 2 buah lagi. Setelah itu saya beli bh, sandal jinjit dan seterusnya saya jadi kebablasan membeli kain batik dan kebaya 1 demi 1 saya kumpulkan hingga sekarang kira-kira ada 1 lusin kain batik dan 9 kebaya.
Pertama kali hari Minggu saya dirumah sendiri , saya merasa senang sekali karena bisa saya gunakan untuk cding seharian dari pagi sampai sore. Saya merasa puas sekali. Saya bahkan dalam sehari kadang sampai berganti-ganti kebaya ataupun kain. Berhubung saya di rumah sendiri, maka saya masak dan  mencuci sendiri dan dihari itu saya lakukan sambil berkain kebaya.  Rasanya bahagia dan feminin sekali.
Setelah berulang-ulang hal itu saya kerjakan, sayapun semakin menuntut diri saya sendiri untuk menjadi wanita yang sesempurna mungkin dalam hal lahiriah waktu bercding. Maka sayapun membeli kelengkapan yang belum saya punyai yaitu  stagen dan sanggul serta peralatan makeup walaupun yang murahan mulai dari bedak, lipstick, eye shadow, pensil alis hingga yang terakhir adalah bulu mata palsu. Saya kadang-kadang merasa kagum pada diri saya sendiri waktu berkaca setelah bermakeup, betapa cantik nian diriku. Kemudian saya amati-amati diri saya dalam cermin seluruh tubuhku yang terbalut kain kebaya dilengkapi dengan sandal jinjit, selendang dan memakai sanggul. Alangkah mirip diriku dengan perempuan cantik yang anggun dan njawani. Betul-betul sebuah metamorfosa yang sempurna.
Setelah itu sayapun masih merasa ada yang kurang yaitu dokumentasi. Maka sayapun membeli kamera digital. Kemudian setiap cding saya sempatkan untuk mengambil foto diri dengan selftimer dengan aneka macam gaya bak foto model. Setelah saya punya foto-foto diri waktu cding, sayapun tertantang untuk menunjukkan kepada dunia luar tapi dengan tetap menyembunyikan identitas asli saya. Kebetulan dirumah ada computer dan internet. Maka sayapun mencari-cari situs mana yang kira-kira cocok  dan salah satunya adalah situs indocrossdresser. Dari situs ini juga saya baru tahu kalau saya ternyata tidak sendirian mempunyai kelainan ini, tapi banyak rekan-rekan saya di situs ini. Terimakasih untuk situs ini karena bisa menjadi tempat untuk kita saling curhat dan tukar info.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar